Wednesday 29 August 2012

Liburan ke Sawah




LIBURAN KE SAWAH


Oleh : Moh Haris Hariyadi


                Hallo sobat Mizan, Selamat Berlibur ya! Liburanku kali ini berbeda dari liburan-liburan sebelumnya. Jika sebelumnya lebih banyak dihabiskan di kota-kota besar  namun kali ini aku harus pulang kampung karena harus membagi tugas pekerjaan dengan kakakku. Kakakku yang sebagai penjual Kelapa di Pasar tidak bisa mengurus sawahnya sendiri, sehingga aku pulang untuk membantunya. Disawah kakakku ditanami Padi, Padinya ini sudah mulai menguning sehinga harus dijaga dari burung-burung Emprit yang memakan biji-biji Padi. Setiap pagi-pagi sekali, bahkan sebelum matahari terbit aku harus pergi Sawah untuk berlomba dengan burung Emprit, siapakah yang lebih dulu sampai di Sawah? Yah.. aku selalu kalah dengan burung Emprit, mereka sudah Nongkrong di daun-daun Padi sambil menikmati sarapannya. Dengan teriak…. Hayo…. Woi…. Hayo….. woi…. Burung-burung Emprit langsung bertaburan terbang meninggalkan Padi-padiku. Sungguh melelahkan menjadi petani dadakan, namun juga sangat menyenangkan. Setiap pagi aku melihat Sunrise dari balik gunung Arjuno dan Sunset dibalik Gunung Klotok. Jarang sekali aku melihat hal tersebut di Kota, yang ada hanya sunhot.


                Meskipun burung Emprit sudah di teriak-teriakin kayak maling dan singgah di ladang Padi orang lain. Si empunya Padi tetangga sebelahpun gusar dan teriak-teriak juga. Sehingga si Empritpun kembali ke ladang Padi milikku, sunggah tidak ada kapok-kapoknya burung Emprit ini, Tapi mau bagaimana lagi, mereka kan juga ingin makan. Jadi di pagi hari dan sore hari banyak sekali para Petani yang teriak-teriak di sawah. mereka bukan sedang mengolah vokal, tapi mengusir Emprit agar tidak singgah di ladangnya. Selain masalah Emprit tambah satu lagi masalah Belalang, banyak sekali Belalangnya di sawah, Belalang-belalang ini memakan daun-daun Padi sehingga mengakibatkan kerusakan. Untuk mengurangi jumlah Belalang, aku berusaha untuk menangkapanya. Mereka ini pandai meloncat dari Padi A ke Padi B. Kadang mereka juga salah loncat sehingga masuk ke jaring Laba-laba. Kalau mereka tertangkap olehku akan aku bawa pulang dan buat makanan burung yang ada di rumah kakak. tambah satu lagi yang menyebabkan kerusakan Padi, yaitu Ulat. Ulat-ulat ini menggerogoti daun-daun Padi yang masih muda. Kadang-kadang ulat ini juga menjadi santapan lezat buat burung Prenjak. Namun jika sedang tidak ada burung Prenjak aku memungutnya lalu aku buang ke parit. Aku tidak ingin membunuhnya karena suatu saat pasti ulat-ulat itu akan menjadi indah seperti indukny, Kupu-kupu. Disawah ada banyak sekali hewan-hewan yang aku temuai, ada Katak Hijau, ada Burung Sriti, Ikan - Ikan kecil yang ada di parit sperti Ikan Jethol, Ikan Sepat, Ikan Nila dan juga Ular mungkin karena itu adalah ekosistem mereka, aku juga bisa melihat rantai makanan dengan sesungguhnya, tidak hanya di buku-buku pelajaran.


                Anak-anak di desa jika lagi musim angin, di sore hari mereka bermainnya ke Sawah. Mereka bermain Layang-layang, ada juga yang bermain Bapangan atau juga bisa disebut Sowangan dan Wao-wao. Jika Layang-layang ini bentuknya kecil Prisma segi empat, namun jika Bapangan ini bentuknya bermacam-macam dan mengeluarkan suara Wao-wao. Meraka membuat Layang-layang dan Bapanganya sendiri, hebat sekali mereka. Kadang-kadang aku juga ikut bermain dengan mereka walau tidak mahir mengendalikan Layang-layang karena belum terbiasa. Liburan di Desa memang paling menyenangkan sekali. Tuhan menciptakan Alam ini untuk manusia.


 

 

 

No comments:

Post a Comment

Hilangnya Sahabat yang baru aku kenal

[caption id="attachment_379" align="alignright" width="300" caption="ageng riski"] [/caption] Ni men...